Nama : Muhammad Solihin
Kelas : 2KB07
NPM : 26113150
Prinsip Usability
Prinsip Usability dalam IMK adalah suatu masalah penggunaan sistem oleh
pengguna. Sistem akan bekerja dengan baik apabila dipergunakan secara maksimal
oleh pengguna sehingga semua kemampuan sistem dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
Human Ability
Human Ability
Human Ability adalah suatu kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu yang
dimilikinya. Memiliki 2 perbedaan yaitu:
HUMAN ABILITIES BAIK
HUMAN ABILITIES BAIK
Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
Kemampuan memahami tinggi
Mekanisme konsentrasi powerful
Pengenalan pola pikir powerful
HUMAN ABILITIES BURUK
Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
Durasi STM terbatas
Akses yang tidak dapat diandalkan dalam STM
Proses yang cenderung salah
Proses yang lambat
Human Capabilities
Pengertian hampir sama dengan Human Ability akan tetapi Human Capabilities
lebih mengarah ke anggota Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba)
dalam manusia itu sendiri.
MATA (penglihatan)
Mata adalah mekanisme untuk menerima cahaya dan mentransformasikannya menjadi energi listrik. Penglihatan manusia merupakan hal yang kompleks dengan batasan fisik dan persepsi dan menjadi sumber utama informasi.
Mata adalah mekanisme untuk menerima cahaya dan mentransformasikannya menjadi energi listrik. Penglihatan manusia merupakan hal yang kompleks dengan batasan fisik dan persepsi dan menjadi sumber utama informasi.
TELINGA (pendengaran)
Telinga adalah suatu panca indera yang digunakan untuk mendengar. Proses mendengat diawali dengan adanya getaran di udara atau dikenal sebagai gelombang suara. Telinga menerima gelombang ini dan mentransmisikannya ke system syaraf auditory melalui berbagai tahap.
Telinga adalah suatu panca indera yang digunakan untuk mendengar. Proses mendengat diawali dengan adanya getaran di udara atau dikenal sebagai gelombang suara. Telinga menerima gelombang ini dan mentransmisikannya ke system syaraf auditory melalui berbagai tahap.
PERABA (Touch)
Peraba (touch/haptic perception) memungkinkan kita memperoleh informasi mengenai lingkungan sekitar kita. Dari perabaan, kita dapat mengetahui apakah sesuatu itu panas atau dingin.
Peraba (touch/haptic perception) memungkinkan kita memperoleh informasi mengenai lingkungan sekitar kita. Dari perabaan, kita dapat mengetahui apakah sesuatu itu panas atau dingin.
Memori
Sebagian besar aktivitas manusia bergantung pada memori. Selain menyimpan
pengetahuan faktual, memori manusia juga dapat menyimpan pengetahuan
procedural. Pengetahuan tersebut melakukan aktivitas secara berulang,
menggunakan bahasa, menggunakan informasi yang kita terima dari indera, serta
memberikan identitas pada manusia dengan menyimpan informasi mengenai pengalaman
masa lalu.
Terdapat tiga jenis memori atau fungsi memori :
Memori Sensor
Memori Jangka Pendek (STM)
Memori Jangka Panjang (LTM)
MEMORI SENSOR
Memori sensor bekerja sebagai buffer yang menampung masukan yang diterima
dari panca indera manusia.
MEMORI JANGKA PENDEK (STM)
Memori jangka pendek atau disebut sebagai memori kerja menyimpan informasi
yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat pada saat kita sedang melakukan suatu
pekerjaan.
MEMORI JANGKA PANJANG (LTM)
Memori jangka panjang merupakan sumber daya penyimpanan utama yang
menyimpan berbagai macam informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen,
aturan-aturan prosedur tingkah laku, dan sebagainya atau bisa dikatakan
menyimpan semua hal yang kita ketahui. Kapasitasnya lebih besar, waktu aksesnya
lebih lambat, serta proses hilangnya informasi tersebut lebih lambat.
PROSES
Komputer akan menjalankan program
interaktif dapat memproses 10 juta instruksi perdetik. Kecepatan pemrosesan
dapat mempengaruhi sistem interaktif. Hal ini harus diperhitungkan dalam
merancang sebuah sistem interaktif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecepatan pemrosesan sistem interaktif, yaitu :
Komputasi
Saluran Penyimpanan (Storage Channel)
Grafik
Kapasitas Jaringan
PROBLEM SOLVING
Jika penalaran merupakan mekanisme untuk menarik kesimpulan atau informasi
baru dari hal yang sudah diketahui, maka penyelesaian masalah merupakan proses
menemukan solusi suatu tugas dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki.
Penyelesaian masalah pada manusia dikarakteristikkan oleh kemampuan
mengadaptasikan informasi dengan situasi yang baru. Terdapat beberapa pandangan
mengenai cara manusia menyelesaikan masalah. Menurut Gestalt bahwa proses
pemecahan masalah melibatkan penggunaan pengetahuan dan proses mental.
ANALISIS TUGAS (TASK ANALYSIS)
Overview dan Utility
Overview adalah suatu
ringkasan yang seluruhnya di gunakan untuk koleksi. Sedangkan Utility
dapat meningkatkan efektifitas dan efisien kerjanya.
Analisis Tugas
Pada proses menganalisa,
menggambar, dan melaksanakannya serta memeriksa tugas-tugas tersebut, sebagai
berikut :
Komponen digunakan sebagai aktivitas dan hubungan.
Fokus Analisis Tugas digunakan sebagai fokus pada
lingkungan.
Input dan Output digunakan sebagai pengumpulan Data
dan Reprentasi Data
Interview digunakan sebagai terstruktur, Tidak
Terstruktur dan Semi Struktur.
Observasi digunakan untuk merekam apa yang
terjadi, Mencatat bagian-bagian yang di anggap penting.
Tipe Analisis Tugas
Analisis Tugas : Proses menganalisa, menggambar, melaksanakannya
dan memeriksa tugas-tugas tersebut.
Fokus Analisis Tugas : Fokus pada lingkungan
Input dan Output : Pengumpulan Data dan Reprentasi
Data Dokumentasi
Interview : Terstruktur, Tidak Terstruktur dan Semi
Struktur
Observasi : Merekam apa yang terjadi, Mencatat bagian-bagian
yang di anggap penting
Reprentasi Data : Daftar, Ringkasan dan Naratif
Contoh Pengelompokkan Tugas : Fixed Sequence, Optinal Tasks, Waiting Events, Cycles, Time Sharing, Discreationary
Contoh Pengelompokkan Tugas : Fixed Sequence, Optinal Tasks, Waiting Events, Cycles, Time Sharing, Discreationary
Dekomposisi Tugas
Teknik analisa tugas umumnya
membuat dekomposisi tugas untuk mengekspresikan aksi yang harus dilakukan,
seperti pada contoh di atas. Salah satu pendekatan yang biasa digunakan
adalah hierarchical task analysis (HTA). Output
HTA adalah hirarki tugas dan sub-task dan juga plans (rencana)
yang menggambarkan urutan dan kondisi (syarat) suatu sub-tugas dilaksanakan.
Analisa Berbasis Pengetahuan
Dimulai dengan mendaftar
semua objek dan aksi yang terlibat dalam tugas dan kemudian membangun
taksonominya, mirip seperti apa yang dilakukan pada bidang biologi hewan termasuk
dalam invertebrata dan vertebrata, hewan vertebrata adalah ikan, burung,
reptil, amphibi, atau mamalia, dan seterusnya Tujuannya untuk memahami
knowledge yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas.
Teknik Berbasis Relasi
Entitas
Diadopsi dari desain
database. Dalam database, entitas yang dipilih untuk analisa adalah yang
diharapkan untuk direpresentasikan pada system komputer. Dalam analisa tugas,
jangkauan entitas tidak terbatas pada komputer entitas termasuk objek fisik,
aksi yang dilakukan dan manusia yang melaksanakannya. Objek juga dapat
berbentuk komposit dimana membentuk mengandung lebih dari satu objek.
Sumber Informasi Dan Pengumpulan Data
Analisis tugas memungkinkan
kita membuat suatu struktur data mengenai tugas, dan hasilnya akan baik jika
didukung oleh sumber data yang baik. Proses analisis data tidak semata-mata
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan data dan mempresentasikan hasil,
akan tetapi kadang kita harus kembali melihat sumber data tersebut dengan
pertanyaan dan padangan baru. Pada prakteknya, keterbatasan waktu dan biayalah
yang menyebabkan seorang analis berusaha mengumpulkan data yang relevan secepat
dan seekonomis mungkin. Bahkan jika memungkinkan, seorang analis harus dapat
memaksimumkan penggunaan sumber informasi murah yang sudah ada sebelum
melakukan pengumpulan data yang memakan biaya.
Berikut ini adalah beberapa
sumber informasi yang dapat digunakan untuk membuat analisis tugas :
Dokumentasi
Sumber data yang mudah
didapat adalah dokumentasi yang telah ada di organisasi seperti buku manual,
buku instruksi, materi training dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini
umumnya berfokus pada item tertentu dalam suatu peralatan atau software
komputer. Dokumen manual peralatan tertentu misalnya, mungkin hanya memberikan
informasi mengenai fungsi dari peralatan tersebut tidak bagaimana peralatan
tersebut digunakan dalam pengerjaan suatu tugas. Selain itu juga mungkin
terdapat dokumen peraturan perusahaan dan deskripsi tugas yang memberikan informasi
mengenai tugas tertentu dalam konteks yang lebih luas. Namun perlu
diperhatikan, dokumentasi jenis ini hanya memberitahukan bagaimana seharusnya
suatu pekerjaan dilakukan bukan bagaimana sebenarnya seseorang melakukan
pekerjaan tersebut.
Observasi
Observasi langsung baik
secara formal maupun informal perlu dilakukan jika seorang analis ingin
mengetahui kondisi dari pengerjaan tugas. Hasil observasi dan dokumentasi yang
ada dapat digunakan untuk analisis sebelum memutuskan untuk melakukan pengumpulan
data dengan tehnik lain yang memakan biaya. Observasi dapat dilakukan di
lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan di lapangan
analis dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses pengerjaan tugas.
Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di laboratorium, analis dapat dapat
lebih mengendalikan lingkungan dan umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik.
Observasi juga dapat dilakukan secara aktif dengan memberikan pertanyaan atau
secara pasif dengan hanya memperhatikan obyek ketika sedang bekerja.
Wawancara
Bertanya pada seorang yang
ahli pada bidang tugas yang akan dianalisis biasanya merupakan cara langsung
yang cepat untuk mendapatkan informasi mengenai suatu tugas. Ahli tersebut bisa
saja si manager, supervisor, atau staf yang memang mengerjakan tugas tersebut.
Wawancara kepada ahli sebaiknya dilakukan setelah observasi. Hasil observasi
dapat direfleksikan dengan wawancara untuk mengetahui perilaku atau kondisi
yang diinginkan dan tidak diinginkan.
Analisis Awal
Setelah data diperoleh dari
beberapa sumber seperti buku manual, observasi maupun wawancara, maka detail
analisis dengan berbagai metode yang ada dapat mulai dilakukan. Untuk tahap
awal, dapat dilakukan dengan mendaftar obyek dan aksi dasar. Cara mudah yang
dapat ditempuh adalah dengan menelusuri dokumen-dokumen yang ada dan mencari
kata benda yang akan menjadi obyek, serta kata kerja yang akan menjadi aksi. Namun
hal ini tidaklah selamanya cukup. Tidak mudah mengenali posisi obyek dan aksi
tersebut dalam dokumen terutama untuk obyek atau aksi yang dijelaskan secara
implisit.
Pengurutan dan Klasifikasi
Ada beberapa tehnik untuk
membuat klasifikasi dan pengurutan entri berdasarkan beberapa atribut. Beberapa
analis melakukan pengurutan dan klasifikasi sendiri, namun ada juga yang
dibantu oleh ahli berdasarkan bidang analisis.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Agushinta R., Dewi dan Yuli Primashanti
Ida Ayu, 2007, Interaksi Manusia Dan Komputer : Teori Dasar, Universitas
Gunadarma, Jakarta.
Santosa, P.
Insap, et.al. “Extensible Tools for Managing Interactive Interface”,Human-Computer
Interaction Term Project, Computer Science department, University of Colorado
at Boulder, 1990
Santoso, P.
Insap, “Grafika Komputer dan Interaksi Manusia dan Komputer”,
Penerbit Andi Yogyakarta, 1996.
Gould, John
D, “How to Design Usable System,” ResearchReport, IBM Research
Center-Hawthorne, Yorktown Heights, New York, February 1987.
Downtown,
Andy, Leedham, Graham, “Human Aspects of Human-Computer Interaction” in Engineering
the Human-Computer interface, ed. Andy Downtown, McGrawHill
International Editions, 1992.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar